Saturday, 3 September 2011

puisi (maaf aku)


Maaf Aku

Petang membara, membakar pelitaku
Sesak, tersengal asap salahku
Getar tergoyak naluriku
Rapuh melingkar diatas sujudku

Ku hanya bisa menadah,
Menggenggam sesal piluku
Pilu yang legam
Terbalut oleh luka

Kini ku melangkah tiada guna
Bersujud kaku erat bagai batu
Terselimut oleh duka dan lara
Lara karna tak diampuni
Oleh-Nya...

Telamun dalam jurang mimpi
Menemui ajal yang tlah tergoyah
Memintaku tuk berlari mendekap-Nya
Tapi..., berikan aku celah
Untuk ku bertaubat....

Karya :  Dwi Utami

puisi (datanglah hujan)


Datanglah Hujan

Kegersangan bumi Ibu Pertiwi
Meretak tanah pujaan hatiku
Kemarau panjang....
Air hilang....
      Oh..., berikanlah aku kehidupan
      Air, datanglah engkau kemari
      Bumi Ibu Pertiwi kini tlah menanti
      Hanya..., hujan yang kami harapkan
Kehidupan tak lagi sempurna
Negri ini tak lagi bangkit
Engkau ‘kan slaku aku tunggu
Datanglah....., Oh...hujan

Karya : Dwi Utami